Tuesday 29 June 2010

Beata Laura Vicuna - Pelindung Putri Sakristi

Sebagaimana Dominikus Savio, Laura pun mempunyai motto yang selalu dijadikan semboyanhidupnya, yaitu "Smile always and suffer silently" - "Tersenyumlah selalu dan menderita dalam hati." Laura Vicuna lahir pada tanggal 5 April 1891 di Santiago, Chile, putri dari Jose Domingo Vicuna dan Mercedes Pinto. Ayahnya adalah seorang tentara dan ia dilahirkan tiga bulan setelah perang sipil pecah di Chile. Untuk menghindari bahaya perang, Mercedes mengungsi ke Andes untuk membesarkan Laura di Las Lajas, Argentina. Ayah Laura tewas dalam perang tidak lama setelah perpisahan itu.

Untuk mempertahankan hidup, Mercedes menjadi kekasih dari seorang laki-laki bernama Manuel Mora dan hidup bersama tanpa ikatan perkawinan. Lelaki ini membiayai Laura masuk sekolah asrama yang dikelola suster-suster Salesian.
Di sekolah ini Laura sangat senang dan gembira. Ia menerima komuni pertama pada tanggal 2 Juni 1901 [10 tahun], suatu peristiwa yang menentukan dalam hidupnya. Dia menulis dalam buku hariannya, ”Oh Tuhanku, saya ingin mencintaiMu dan melayaniMu dengan seluruh hidupku. Saya memberiMu seluruh jiwa, hati dan diriku”. Pada umur 10 tahun itu, ia sudah ingin bergabung dengan komunitas suster Salesian tetapi uskup menyarankannya untuk menunggu.

Pada suatu liburan hari raya Natal, Laura menolak ajakan Manuel yang kurang bermoral. Akhirnya ia terpaksa melarikan diri menjauhi Manuel. Ia berdoa untuk kehidupan ibunya dan akan mempersembahkan dirinya jika mereka dapat keluar dari permasalahan keluarga ini.

Kemudian sekali lagi ia meminta izin kepada pastornya untuk bergabung dengan suster Salesian. Ia tahu hal ini adalah hal yang terbaik, ia memiliki panggilan sejati menjadi religius dan bertekad untuk mempersembahkan hidupnya demi keselamatan ibunya. Ia menyadari bahwa ibunya sedang hidup di dalam kegelapan dan dosa demi masa depannya. Pada tanggal 8 Desember 1901 ia bergabung dengan Sodalitas Anak-Anak Maria.

Pada akhir tahun 1903, Laura menderita beberapa penyakit, lalu ia kembali kepada ibunya. Pada tanggal 14 Januari 1904, di bawah pengaruh minuman keras, Manuel Mora mulai mengganggu Mercedes dan putrinya. Laura mencoba untuk lari dari rumah tetapi Mora menangkap dan memukulnya hingga Laura tidak sadarkan diri. Meskipun Laura kemudian sadar kembali, ia tidak pernah benar-benar sembuh.

Laura meninggal tanggal 22 Januari 1904, pada usianya yang belum genap 13 tahun di Las Lajas, Argentina, setelah delapan hari menderita karena komplikasi penyakit dan perlakuan kejam Mora.

Setelah mengerti bahwa kematian Laura adalah pengorbanan demi pertobatan kehidupan ibunya, Mercedes dengan bantuan rahmat Tuhan dan Bunda Maria, mampu meninggalkan Manuel Mora dan kembali pada Gereja.

Kehidupan Laura adalah suatu penziarahan hidup yang penuh rahmat Tuhan. Ia mampu menghadapi segalanyadengan tenang dan penuh harapan akan kehidupan baru dimana hal itu menjadi tujuan akhir hidup setiap orangberiman, sehingga ia di nyatakan sebagai Beata pada tgl 3 September 1988 oleh Paus Yohanes Paulus II.

No comments:

Post a Comment

Followers